Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas materi Conditional Sentences Type 1, 2, dan 3 secara lengkap mulai dari pengertian atau definisi, rumus, contoh kalimat dan juga soal latihan.
Materi conditional sentences ini merupakan kategori tingkat advanced atau lanjutan.
Jadi, untuk memahaminya secara lebih mendalam, saya sarankan Anda untuk membaca materi penunjang lainnya.
Materi penunjang yang saya maksudkan adalah materi tenses atau tata bahasa.
Anda bisa memahami Simple Past Tense, Simple Present Tense dan Simple Future Tense pada tulisan saya sebelumnya.
Namun, jika Anda sudah merasa paham dengan materi tersebut, langsung saja Anda membaca pembahasannya berikut ini.
Perlu Anda ketahui bahwa Conditional Sentences ini memiliki 3 jenis yaitu tipe 1, tipe 2, dan tipe 3,dengan pola kalimat yang berbeda dimana masing-masing jenis memiliki makna serta penggunaan yang berbeda pula.
Untuk itu, mari kita bahas mulai dari pengertian conditional sentences secara umum terlebih dahulu.
[ez-toc]
Conditional Sentences, sering dikenal juga dengan kalimat pengandaian, adalah kalimat yang mengatakan suatu harapan atau gambaran suatu lamunan dalam bentuk “kalimat bersyarat”.
Conditional Sentences merupakan kalimat kompleks.
Pada umumnya, kalimat pengandaian terdiri dari dua bagian atau klausa yaitu “main clause” dan “if clause”.
Di dalam “if clause” terkandung syarat-syarat yang harus dipenuhi atas keadaan seperti yang terkandung di dalam “main clause” bisa terwujud.
Oleh karena itu, kalimat ini disebut juga kalimat bersyarat.
Sederhananya, keadaan yang ada pada “main clause’ bisa terwujud jika syarat di “if clause” terpenuhi.
Seperti yang sudah saya ungkapkan sebelumnya bahwa Conditional Sentences ini memiliki 3 bentuk atau tipe kalimat yaitu Tipe Pertama, Tipe Kedua dan Tipe Ketiga.
Bentuk pertama dari Conditional disebut Probable Condition.
Bentuk ini memiliki makna bahwa sesuatu akan mungkin terjadi pada waktu yang akan datang ataupun sekarang jika sayaratnya terpenuhi.
Bentuk kedua dari Conditional disebut juga sebagai Improbable Condition.
Maknanya, di bentuk yang kedua ini suatu kejadian yang terjadi bertentangan dengan apa yang sebenarnya terjadi, karena ini merupakan lamunan/khayalan saja (contrary to fact).
Pada kalimat bentuk ketiga ini memiliki makna yang menggambarkan suatu kejadian yang bertentangan di masa lampau dan tidak ada harapan akan terlaksana karena kejadian tersebut merupakan lamunan masa lalu.
Sehingga bentuk ketiga ini bisa disebut juga impossible condition karena apa yang dikatakan tidak akan pernah terwujud.
Itulah makna masing-masing bentuk kalimat conditional sentences yang harus Anda pahami.
Dan untuk pola atau rumus kalimatnya saya akan bahas di penjelasan selanjutnya.
Secara umum Conditional Sentences ini memiliki rumus yang sama saja yaitu terdiri dari Main Clause dan juga If Clause.
Di dalam buku sumber yang lain Main Clause disebut juga sebagai Result/Consequence dan If Clause disebut juga sebagai If-Condition.
Kedua nya hanya sekedar istilah atau penyebutan saja, tidak ada yang membedakan diantara keduanya.
Dan jika saya tuliskan rumus kalimat nya, maka sebagai berikut.
FORMULA
If Clause, Main Clause.
atau
Main Clause If Clause.
Anda bisa menuliskan If Clause terlebih dahulu maupun Main Clause terlebih dahulu.
Ketentuannya, jika If Clause ditulis terlebih dahulu, maka Anda harus membubuhkan koma (,) setelah If Clause.
Akan tetapi, jika Anda menulis Main Clause terlebih dahulu maka Anda tidak perlu membubuhkan tanda baca apapun (ditulis lengkap menjadi satu kalimat).
Nah, itu baru rumus secara umum.
Untuk setiap bentuk kalimat, Conditional Sentences ini memiliki pola kalimat dengan aturan tata bahasa atau tenses yang berbeda-beda.
Rumusnya sebagai berikut:
FORMULA
If – Simple Present, Simple Future.
atau
Simple Future + If – Simple Present.
Rumusnya sebagai berikut:
FORMULA
If – Simple Past, Subject + Would/Might/Could + Verb 1 + Object.
atau
Subject + Would/Might/Could + Verb 1 + Object + If – Simple Past.
Rumusnya sebagai berikut:
FORMULA
If – Past Perfect, Subject + Would/Might/Could + Have + Verb 3 + Object.
atau
Subject + Would/Might/Could + Have + Verb 3 + Object + If – Past Perfect.
Sebagai catatan, untuk penjelasan tenses lebih lanjut, maka Anda bisa membaca pembahasannya pada tulisan saya sebelumnya.
Agar lebih memahaminya, pembahasan selanjutnya merupakan pembahasan mengenai contoh kalimat dari masing-masing bentuk conditional sentences.
Saya akan memberikan beberapa contoh kalimat dari masing-masing bentuk kalimat berikut penjelasannya.
If Betha comes, I will give her the message. (Jika Betha datang, saya akan sampaikan pesan itu padanya.)
Pada kalimat tersebut memiliki makna bahwa saya akan menyampaikan pesan kepada nya karena Betha benar-benar akan datang.
Artinya kemungkinan Betha datang sangat besar sehingga keadaan di main clause bisa terpenuhi.
If we arrive late, he will be angry with us. (Jika kita datang terlambat, dia akan marah.)
Kalimat diatas memiliki makna lainnya juga yaitu jika kita tidak datang terlambat maka dia tidak akan marah.
He will not go picnic if it rains. (Dia tidak akan pergi piknik jika hari hujan.)
Logikanya, jika hari tidak hujan dia pasti akan pergi. Itulah makna yang tersirat pada kalimat diatas.
If I were rich, I would give my money to the poor. (Seandainya saya kaya, saya akan memberikan uang saya pada orang miskin.)
Makna sesungguhnya dari kalimat tersebut adalah saya I am not rich, saya tidak kaya, dan saya tidak mungkin bisa memberi uang pada orang miskin.
If he smokes less, he wouldn’t cough so much. (Seandainya dia tidak mengurangi merokok, maka dia tidak akan batuk terus.)
Makna sebenarnya bahwa dia terus merokok atau tidak mengurangi merokok, maka artinya dia akan batuk terus.
Perlu diketahui bahwa pada kalimat pengandaian bentuk kedua ini, penggunaan kata if bisa dihilangkan dengan menggunakan pola inversi.
Contohnya pada kalimat berikut ini.
Were he here, he would take care of our problem. (Seandainya dia ada disini, maka dia akan membantu menyelesaikan masalah kita.)
Dan makna sesungguhnya dari kalimat tersebut adalah he isn’t here, dia tidak ada disini, sehingga dia tidak akan pernah bisa membantu menyelesaikan masalah.
Were I movie star, I would be very famous. (Seandainya saya seorang bintang film, maka saya akan terkenal.)
Faktanya I am not a movie star, saya bukan bintang film, dan saya tidak terkenal.
Catatannya, penggunaan kata were dalam tipe 2 ini digunakan untuk semua kata ganti orang (I, You, We, They, She, He, It). Sedangkan kata was tidak digunakan sama sekali.
If I had known her number, I would have called her. (Seandainya saya tahu nomor telponnya, saya pasti sudah menelponnya.)
Kenyataanya adalah I didn’t know her telephone number dan saya tidak pernah menelponnya.
She could have finished the exam if she had had more time. (Dia akan dapat menyelesaikan ujiannya seandainya dia memiliki banyak waktu.)
Makna sesungguhnya adalah she didn’t have enough time, dia tidak memiliki banyak waktu dan dia tidak bisa menyelesaikan ujiannya.
Dan dalam pengandaian tipe ketiga ini juga penggunaan kata if bisa dihilangkan dengan menggunakan pola kalimat inversi.
Sebagai contoh
Had I gone to the party, I would have met her. (Seandainya saya pergi ke pesta itu, saya akan bertemu dengannya.)
Faktanya I didn’t go to the party, saya tidak pergi ke pesta itu, dan saya tidak akan pernah bertemu dengannya.
Dengan contoh kalimat serta penjelasan yang saya berikan diatas, mudah-mudahan bisa memberikan pemahaman yang baik untuk Anda.
Conditional Sentences yang sering disebut juga dengan kalimat pengandaian adalah kalimat kompleks yang digunakan untuk menyatakan suatu harapan atau gambaran lamunan dalam bentuk kalimat bersyarat.
Secara umum pola conditional sentences itu terdiri dari dua klausa yaitu if-clause dan main clause dimana pada buku sumber lain dua klausa ini memiliki istilah lain.
If-clause ini mengandung syarat-syarat yang dimana jika syarat ini terpenuhi maka kondisi di main clause akan terwujud.
Dan Conditional Sentences ini memiliki 3 bentuk kalimat yaitu Conditional Sentences Tipe Pertama, Kedua dan Ketiga, dimana masing-masing bentuk kalimat memiliki pola atau rumus kalimat dan makna yang berbeda.
Itulah penjelasan singkat saya mengenai Conditional Sentences atau kalimat pengandaian. Saya sudah menguraikannya mulai dari pengertian, jenis, rumus, dan juga contoh kalimat sehingga Anda bisa benar-benar menguasai materinya.
Jika materi ini bermanfaat, silahkan like dan share di akun media sosial Anda untuk menyimpannya.
Anda juga bisa mengecek pemahaman tentang materi dengan mengerjakan beberapa latihan soal If Conditional Sentence di halaman berikut ini.
Hanya seorang Guru Bahasa Inggris yang suka nulis di blog.